Wartaindo.com Jakarta, 20 Agustus 2025 — Telah diduga terjadi tindak pidana penipuan yang dilakukan oleh An. MRW terhadap korban An. BRM, seorang Warga Negara Indonesia. Penipuan tersebut menggunakan modus pengiriman invoice bodong atau tagihan fiktif terkait pemesanan apartemen transit, hotel, serta armada bus untuk pelayanan jamaah haji tahun 2025.

Kasus ini terungkap setelah korban menerima sejumlah dokumen tagihan yang seolah-olah berasal dari pihak penyedia jasa resmi. Namun, setelah dilakukan pengecekan, diketahui bahwa tidak pernah ada pemesanan maupun kontrak kerja sama yang sah antara korban dengan pihak penyedia yang disebut dalam invoice tersebut.

Akibat perbuatan ini, korban mengalami kerugian materiil dan psikologis. Saat ini, pihak berwenang sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan besaran kerugian, aliran dana yang terjadi, serta kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat dalam tindak pidana ini.

“Kasus dugaan penipuan dengan modus invoice bodong ini sedang kami dalami. Kami mengimbau masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan penyelenggaraan ibadah haji, untuk selalu melakukan verifikasi dokumen tagihan secara langsung dan berhati-hati terhadap potensi penipuan serupa,” ujar salah satu pejabat terkait.

Peristiwa ini menambah daftar panjang kasus penipuan yang menggunakan kedok pelayanan haji dan berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat. Aparat penegak hukum diharapkan dapat bertindak tegas agar kasus serupa tidak kembali merugikan para jamaah maupun pihak penyelenggara. Kameru