News

Mbah Dipo Dorong Kemandirian Petani Hutan Lewat Koperasi Berbasis Gotong Royong

Mbah Dipo Dorong Kemandirian Petani Hutan Lewat Koperasi Berbasis Gotong Royong
Partisipasi Jadi Kunci: Kiprah Mbah Dipo Dampingi Plasma Tani Petani Hutan

Mbah Dipo Perkuat Partisipasi Petani Hutan di Blora melalui Koperasi Dipo Manunggaliing Roso Berbasis Gotong Royong

Blora, [23/12/25]
Upaya pemberdayaan petani hutan di Kabupaten Blora  terus diperkuat melalui pendekatan partisipatif yang berkelanjutan. Salah satu tokoh yang konsisten mendorong keterlibatan aktif petani hutan adalah Mbah Dipo, melalui pendampingan langsung dan penguatan kelembagaan di bawah Koperasi Dipo Manunggaliing Roso.

Mbah Dipo menegaskan bahwa petani hutan merupakan aktor utama dalam pengelolaan hutan rakyat. Oleh karena itu, peningkatan kesejahteraan petani harus berjalan seiring dengan upaya menjaga kelestarian hutan. Pendekatan yang dilakukan berfokus pada pembangunan kesadaran, motivasi, serta partisipasi aktif petani dalam setiap tahapan program pemberdayaan.

Perkuat Hutan Rakyat, Mbah Dipo Fokuskan Pemberdayaan Petani di Blora

Sebagai pendorong partisipasi, Mbah Dipo secara aktif membangun dialog dengan plasma tani petani hutan di berbagai wilayah Kabupaten Blora. Pendekatan ini dilakukan untuk menumbuhkan rasa percaya, memperkuat kebersamaan, serta mendorong petani agar terlibat langsung dalam pengelolaan hutan rakyat yang produktif dan berkelanjutan.

Penguatan peran petani tersebut difasilitasi melalui Koperasi Dipo Manunggaliing Roso, yang menjadi wadah pengorganisasian, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, serta pengembangan usaha berbasis hasil hutan. Koperasi ini juga berfungsi sebagai ruang pembelajaran bersama dan sarana memperkuat posisi tawar petani hutan.

Partisipasi Jadi Kunci: Dampingi Plasma Tani Petani Hutan

Dalam pelaksanaannya, Mbah Dipo mengakui bahwa proses pendampingan tidak terlepas dari berbagai kendala dan tantangan. Salah satu tantangan utama adalah membangun kembali kepercayaan petani terhadap program pemberdayaan.

“Kendala paling awal itu soal mindset petani. Banyak yang belum percaya bahwa program pemberdayaan bisa membawa perubahan karena pengalaman masa lalu,” ujar Mbah Dipo.

Selain itu, keterbatasan akses permodalan, minimnya pengetahuan pengelolaan hutan berkelanjutan, serta lemahnya akses pasar masih menjadi persoalan yang dihadapi petani hutan. Kondisi ekonomi juga memengaruhi tingkat partisipasi petani dalam kegiatan kelembagaan.

“Ketika kebutuhan ekonomi mendesak, petani cenderung memilih bekerja harian. Tantangannya adalah bagaimana program pemberdayaan ini tetap relevan dengan kebutuhan mereka,” jelasnya.

Tantangan lain yang dihadapi adalah menjaga konsistensi dan solidaritas dalam plasma tani. Perbedaan kepentingan dan proses yang membutuhkan waktu sering kali menjadi ujian dalam membangun kelembagaan petani yang kuat.

Meski demikian, Mbah Dipo tetap optimistis. Menurutnya, perubahan kecil yang muncul dari kesadaran petani merupakan modal penting dalam jangka panjang.

“Ketika petani mulai sadar bahwa kesejahteraan dan kelestarian hutan bisa berjalan bersama, di situlah harapan itu tumbuh. Petani hutan adalah kunci utama keberlanjutan hutan,” tegasnya.

Melalui semangat gotong royong dan pendekatan partisipatif yang dijalankan Koperasi Dipo Manunggaliing Roso, lembaga berharap pemberdayaan petani hutan di Kabupaten Blora dapat terus berkembang, menciptakan kemandirian ekonomi, sekaligus menjaga keberlanjutan hutan rakyat. #Kameru

Admin

Admin

Administrator

Ada 0 komentar untuk artikel ini

Artikel Terkait

About Us

WartaIndo dikelola oleh PT. Proniaga Mitra Sejahtera merupakan media kolaboratif untuk memudahkan pengguna membaca, membuat, dan berbagai berita dan informasi. Warta Indo menyajikan konten berupa berita dan informasi seputar hukum, teknologi, edukasi, olahraga, hiburan, gaya hidup, wisata, kuliner, histori, trending topik, religi, seni budaya, tokoh inspiratif dan kolom opini. Selain ditulis oleh Kru redaksi, WartaIndo juga menerima tulisan dari kontributor dan pembaca.

Cart
  • Belum ada item