RASIONALMEDIA.ID -- Menghangatnya Timur Tengah pasca serangan udara AS yang menewaskan Jenderal Iran, Qassem Soleimani mengakibatkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan pada hari senin (06/01). IHSG terpantau terkoreksi 66 poin (1,04%) ke 6.257 pada hari pertama perdangan bursa pekan ini.
Selain itu, Transaksi yang dibukukan hanya Rp 5,11 Triliun lebih rendah Rp 620 Milliar dibanding transaksi bursa pada Jumat (03/01) sebesar Rp 5,73 Triliun. Investor lokal cenderung mendominasi perdagangan dengan menguasai 77,89?n sisanya investor asing hanya 22,11%.
Hal tersebut disebabkan konflik antara AS dan Iran yang memanas menjadi sentimen negatif bagi indeks. Meski mengalami penurunan akibat sentiment negatif, IHSG bisa saja menguat karena adanya sentimen positif datang dari optimisme penandatanganan kesepakatan dagang fase 1 antara AS dengan Tiongkok bisa terwujud dalam waktu dekat. Presiden AS Donald Trump mengatakan kesepakatan itu bakal ditandatangani pada 15 Januari di Gedung Putih. Namun beberapa pihak memprediksi euforia penandatangan kesepakatan Dagang China-AS hanya sesaat sehingga pelaku pasar diminta tetap waspada.
sumber artikel terkait: katadata.com
Ada 0 komentar untuk artikel ini