Kamu Nyetir Kereta atau Motor? Memahami Unik dan Rancunya Bahasa Medan!
Medan, gradasigo - Medan, kota terbesar di Sumatera Utara, bukan hanya dikenal karena keberagaman budaya dan kulinernya yang kaya, tetapi juga karena penggunaan bahasa sehari-hari yang sering membuat orang dari luar daerah terheran-heran. Sebab, banyak kata yang memiliki arti sangat berbeda dengan yang umum digunakan di daerah lain di Indonesia, khususnya Jawa. Nah, buat kamu yang baru pertama kali ke Medan, siap-siap bingung kalau denger istilah-istilah ini!
1. Kereta = Sepeda Motor
Jika di daerah lain, "kereta" merujuk pada moda transportasi umum berbentuk rangkaian gerbong, di Medan "kereta" berarti sepeda motor. Jangan kaget kalau ada orang Medan bertanya, "Kamu bawa kereta?" artinya bukan kamu membawa kereta api, tapi sepeda motor!
2. Motor = Mobil
Masih berhubungan dengan transportasi, orang Medan menyebut mobil sebagai "motor". Jadi, kalau ada yang bilang, "Naik motor ya?", itu maksudnya naik mobil. Bingung? Tenang, kamu akan terbiasa!
3. Pajak = Pasar
Di Medan, ketika orang berkata "ke pajak", mereka bukan sedang mengurus kewajiban pajak negara, melainkan berbelanja di pasar tradisional. "Pajak" adalah sebutan untuk pasar. Misalnya, Pajak Petisah, yang sebenarnya adalah salah satu pasar tradisional terbesar di Medan.
4. Bujang = Kemaluan
Nah, ini yang paling mengejutkan. Di Medan, kata "bujang" bisa diartikan sebagai kemaluan pria. Jadi, hati-hati dalam menggunakan kata ini, terutama jika kamu terbiasa dengan penggunaan "bujang" sebagai sebutan pria lajang.
5. Pasar = Jalan Raya
Lalu lintas padat di Medan kerap disebut dengan "pasar", yang dalam konteks ini berarti jalan raya. Jangan bingung kalau ada yang bilang, "Banyak pasar di situ!" Mereka sebenarnya merujuk pada keramaian atau kemacetan di jalan raya.
6. Galon = SPBU
Kalau di daerah lain "galon" mengacu pada wadah air minum, di Medan "galon" digunakan untuk merujuk ke SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum). Jadi, jika orang Medan berkata, "Mau isi minyak di galon", maksudnya mereka ingin mengisi bensin di pom bensin.
7. Minyak = Bensin
Masih soal bahan bakar, "minyak" di Medan berarti bensin. Jadi, jangan heran kalau ada yang bertanya, "Kereta kamu udah isi minyak?" Artinya, sudah mengisi bensin atau belum.
8. Kali = Banget
Jika kamu mendengar seseorang berkata "panas kali", itu berarti "panas banget" atau "sangat panas". "Kali" di Medan berfungsi sebagai kata penguat, mirip dengan penggunaan "banget" di daerah lain.
9. Aci = Boleh
Saat mendengar seseorang mengatakan "Aci lah", itu berarti "Boleh" atau "Silakan". Ini sering digunakan untuk mengizinkan atau menyetujui sesuatu.
10. Palak = Sebal
Dalam bahasa Medan, "palak" berarti sebal atau jengkel. Jadi, jika seseorang bilang "Aku palak kali sama dia", berarti orang itu merasa sangat jengkel.
11. Langgar = Kecelakaan Lalu Lintas
Kata "langgar" di Medan mengacu pada kecelakaan lalu lintas. Misalnya, "Ada langgar di ujung jalan", berarti telah terjadi kecelakaan.
12. BPK = Babi Panggang Karo
Orang Medan sering kali menggunakan singkatan untuk mempermudah. Salah satu singkatan yang terkenal adalah "BPK", yang berarti Babi Panggang Karo (bukan Badan Pemeriksa Keuangan loh ya), makanan khas dari suku Karo yang populer di Medan.
13. Gol = Masuk Penjara
Istilah "gol" di Medan sering digunakan sebagai ungkapan untuk seseorang yang ditangkap polisi atau dipenjara. Jadi, kalau ada yang bilang "Dia gol gara-gara narkoba", itu artinya dia masuk penjara karena narkoba.
Kekayaan Bahasa yang Membingungkan, Tapi Seru!
Perbedaan penggunaan istilah di Medan ini mungkin terdengar rancu bagi orang dari daerah lain, tetapi di sinilah letak keunikan bahasa daerah. Bahasa Medan memiliki daya tarik tersendiri yang memperkaya keberagaman linguistik di Indonesia. Meski awalnya membingungkan, lambat laun kamu akan terbiasa dan bahkan bisa menikmati keunikan ini. Jadi, kalau suatu hari nanti kamu ke Medan, pastikan kamu sudah siap dengan istilah-istilah unik ini, biar nggak salah paham! -kangben-
Tags: #gaya-hidup #medan #sumut